Limpasan perkotaan (bahasa Inggris: urban runoff) adalah campuran kompleks dari presipitasi, sedimen yang tersuspensi, puing-puing akibat aktivitas alam, kegiatan antropogenik, dan polutan kimia yang tersapu dari lanskap perkotaan selama hujan.[1] Air hujan akan mengalir diatas daerah kedap air, yaitu daerah yang tidak memiliki kemampuan atau telah melewati batas maksimum untuk menyerap air, ketika penyimpanan permukaan dan tanah pada suatu daerah berada dalam kondisi jenuh dan berkurangnya proses infiltrasi menyebabkan air yang datang tidak dapat langsung meresap ke dalam tanah dan selanjutnya menjadi aliran permukaan. Limpasan akan meningkat di daerah perkotaan sebagai akibat dari berkurangnya kemampuan tanah dan daerah terbuka yang memungkinkan air menyerap dalam tanah.[2]
Lanskap lingkungan yang telah berubah membuat air hujan akan terus mengalir di sekitar jalan beraspal, atap dan permukaan keras lainnya. Air ini membawa limbah yang mengandung bahan pencemar dalam bentuk sampah, pupuk, dan bahan lain yang berdampak buruk terhadap kualitas perairan dan mencemari ekosistem sungai dan laut. Limpasan perkotaan berpotensi melepaskan racun, limbah yang tidak dapat terurai dan kontaminan lain termasuk puing-puing plastik, hidrokarbon, deterjen, patogen, pestisida, logam berat dan bahan nanomaterial rekayasa ke lingkungan.[3]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search